bcamp – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikdasmen), Nadiem Makarim, mengungkapkan bahwa masih banyak anak di Indonesia yang belum mendapatkan hak pendidikan yang layak. Dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta, Nadiem menyebutkan bahwa salah satu solusi yang diusulkan untuk mengatasi masalah ini adalah melalui program “Satu Desa Satu TK”.
Nadiem menjelaskan bahwa berdasarkan data terbaru, masih banyak anak-anak di berbagai daerah di Indonesia yang belum mendapatkan akses pendidikan yang memadai. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk keterbatasan infrastruktur pendidikan, kurangnya tenaga pengajar, dan kondisi geografis yang sulit.
“Kami menemukan bahwa di beberapa daerah, terutama di wilayah kamboja slot terpencil dan tertinggal, banyak anak yang belum bisa mengenyam pendidikan dasar. Ini adalah masalah serius yang harus segera kita atasi,” ujar Nadiem.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengusulkan program “Satu Desa Satu TK”. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap desa di Indonesia memiliki minimal satu Taman Kanak-kanak (TK) yang beroperasi dengan baik.
“Dengan adanya TK di setiap desa, kami berharap semua anak di Indonesia bisa mendapatkan pendidikan dasar yang layak sejak usia dini. Ini adalah langkah awal untuk memastikan mereka memiliki fondasi yang kuat untuk pendidikan selanjutnya,” tambah Nadiem.
Nadiem menjelaskan bahwa program ini akan dilaksanakan secara bertahap. Tahap pertama akan difokuskan pada daerah-daerah yang paling membutuhkan, seperti wilayah terpencil dan tertinggal. Kementerian akan bekerja sama dengan pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat setempat untuk membangun dan mengoperasikan TK di desa-desa tersebut.
“Kami akan menyediakan dana, pelatihan untuk guru, dan dukungan infrastruktur untuk memastikan program ini berjalan dengan baik. Kami juga akan melibatkan masyarakat setempat untuk memastikan keberlanjutan program ini,” ujar Nadiem.
Nadiem mengakui bahwa program ini tidak akan mudah dan membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Namun, ia optimis bahwa dengan kerja keras dan kolaborasi, program ini bisa berhasil.
“Kami membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan swasta. Kami juga harus siap menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul selama pelaksanaan program ini,” kata Nadiem.
Dalam penutupan konferensi persnya, Nadiem menekankan pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anak Indonesia. “Pendidikan adalah hak dasar setiap anak. Kita harus memastikan bahwa semua anak di Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak, tanpa terkecuali. Program Satu Desa Satu TK adalah langkah awal yang penting untuk mencapai tujuan ini,” pungkasnya.